Supermoon
Kemarin di suatu sesi bincang parenting, ada sebuah pertanyaan menarik tentang gimana pentingnya mengenalkan anak pada realita, salah satunya adalah pembelajaran yang pengenalannya lewat gambar yang nyata seperti foto, juga cerita cerita yang konkrit atau sesuai kenyataan..
Melihat bulan malam ini saya baru menyadari bahwa foto aja belum jadi sebuah realita yang utuh, gambar hanyalah pantulan, realita yang sebenarnya adanya di pengalaman, yang menyentuh banyak indera. Seperti langit yang sedang kita liat sendiri malam ini.. Lihat sendiri, di sana kita akan bertemu realita dan merasakan pengalaman yang individual, ngga akan persis sama rasanya pada tiap orang, ada sensasi masing-masing.
Dari purnama ini juga saya meyakini bahwa realita itu kaya, ngga kering, fakta punya unsur realita, tapi belum utuh juga..
Ketika anak-anak (misalnya) dihadirkan dongeng atau lagu tentang bulan (yang isi ceritanya jujur), maka pendekatan tsb lebih dekat ke realita, karena cara tsb yang ada seninya ngga menutrisi satu sisi otak aja, keduanya diberikan pengalaman
Komentar