The it Year
Setelah berjuang untuk bisa lulus sekolah, berjuang untuk mendapatkan pekerjaan yang decent, berjuang membangun karir, hingga berjuang untuk settle down, hari-hari setelah menikah berjalan sekejap aja. Dan hari-hari ini berjalan dilengkapi dengan pemandangan yang tidak bisa digantikan dengan apapun, melihat tumbuhnya malaikat kecil bernama Ayesha.
Sebelumnya hampir 5 tahun saya adalah wanita karir, bekerja dengan passion sebagai digital marketing practitioner yang akhirnya berhasil membuat institusi sendiri untuk belajar digital marketing di Indonesia. Tentunya hampir nggak ada teman saya yang sependapat ketika saya bilang mau pensiun abis nikah. "Liat aja beberapa bulan lagi paling lo lagi jemur celana dalem dengan putus asa berharap bakal balik lagi ke Jakarta" kurang azzarrrrrr! Alhamdulillah hal itu ngga pernah dan semoga ngga akan pernah kejadian.
2014 adalah tahun yang luar biasa berkah bagi saya, aneh ya kok bisa satu tahun nggak pernah ngerasain kesedihan yang berarti, the year of life changing experience, the year when the wheel turns up, the year of contenment, the year where most of my life question answered.
Mengawali tahun ini saya berpikir lagi, hidup kan nggak bisa liburan terus, saya bersyukur punya pilihan untuk bisa fulltime mengurus Ayesha setiap hari, tapi kalo yang kerja aja bisa rapi ngurus semua dari karir, anak sampai keluarga seharusnya yang di rumah bisa lebih dari itu. Jadi, sebelum menjadi bebal, pastinya saya ingin mengasah otak terus, bertemu dengan orang banyak untuk menjalin silaturahmi, dan pastinya ingin memberikan nilai tambah untuk keluarga kami. Saya nggak mau sampai disini aja.
Stay hungry, stay foolish!
Komentar