Thank God its monday :)


begitulah judulnya, tadi pagi saya masih tidak rela bangun, mata ini berat sekali rasanya. terbayang juga' hal2 kecil tapi banyak banget nggak beres2', saya menggerutui diri sendiri. kenapa tidak bisa tidur lebih cepat tadi malam, kenapa weekend ini tidak dipakai untuk istirahat. 
saya menyeret tubuh ini untuk bangun dan bersiap2. sampai di kantor ternyata masih sepi sekali. belum ada yang datang.. sepertinya begitulah hari senin disini.ditambah lagi bos saya yang sedang sakit.

siang ini ada jadwal meeting dengan 'agency tetangga'. bedanya dengan kami, perusahaan mereka lebih besar. 
sesampainya disana, berdiskusi dengan mereka, melihat cara kerja teamnya, melihat semangatnya, melihat kerapihan kerjanya, profesionalitasnya,melihat besarnya agency itu -dibandingkan agency kami, setidaknya- 
oh, saya jadi malu kepada diri sendiri, dan perusahaan saya tentunya..

saya harus banyak belajar dari mereka, dan orang besar dan professional lainnya. hal2 kecil yang merusak mood sudah tidak perlu lagi digerutui, dan kalau mau perusahaannya bisa sebesar itu. saya memang harus banyak sekali berbenah diri.

menyambung pembicaraan di postingan yang lalu, setelah balik dari spore sebenarnya saya masih ingin banyak bercerita, lebih ke keinginan untuk berkarir di luar..
kemarin saya bersemangat lagi, semua orang pasti ingin maju bukan? begitupun saya yang ingin lebih baik, bukan hanya begini2 saja..
sayangnya saya sempat mengalami pergumulan batin tentang tidak enaknya -dan pasti tidak mudah- hidup di negri orang,  professionalitas yang masih begini2 saja, orang indonesia yang kurang dihargai, comfort zone...
sampai kemudian akhirnya saya terdampar di satu postingan blog.. membaca penggalan ceritanya yang membuat saya akhirnya merenung..

Well, berhentilah menganggap diri kita kuli. Kita nggak direkrut dan digaji dari apa yang kita keluhkan setiap hari. Kita nggak seperti monyet yang lantas akan kegirangan jika dikasih pisang dan berharap pisang itulah satu-satunya hal yang bisa buat bahagia. Kita bukan monyet. Yang riang gembira disaat jam pulang udah tiba dan berbenah karena sudah waktunya pulang, seolah2 pulang akan mengakhiri penderitaan hari itu dan besok menderita lagi, diakhiri dengan pulang lagi. Ini bukan dedikasi. Bukankah seharusnya kerja adalah ibadah? 


ah, saya mau mulai pasang target lagi.


Komentar

Postingan Populer